Sabtu, 10 Agustus 2019

other

INDONESIAN BUFFET

1. DOJANG NAKENG


Hidangan makanan pembuka ini adalah salah satu makanan laut atau biasa disebut seafood yang mana bahan utamanya adalah udang dan cumi kemudian di campur dengan beberapa bahan seperti seafood stock, sereh daun jeruk, bawang merah, cabe merah, daun mint dan kelapa sangrai . Menu ini asli dari Flores, Nusa Tenggara Barat.

2. RUJAK MIE

Mie Rujak khas Palembang adalah mie yang menggunakan saus cuka dan gula merah. Isinya lengkap mulai dari mie kuning, soun, dan tauge.
Mie rujak dari Palembang menggunakan mie kuning basah dan suun sebagai bahan utamanya. Bentuk pelengkap lainnya yaitu tahu, tauge yang telah diseduh air panas dan mentimun.

Saus ini dibuat dari air matang, gula merah, cuka, dan rempah-rempah yang terdiri dari lada merah, bawang putih, ebi, dan garam. Taburan bawang goreng dan kerupuk mie renyah. Meski tidak dibuat dari buah-buahan dan sayuran segar, nama rujak dalam masakan ini sepertinya menggambarkan sensasi segar saat memakannya.


3. SOTO BANJAR



Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam serta memiliki aroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkih. Ada kalanya pembuatan kuah soto banjar dapat dicampurkan dengan sedikit susu yang membuat warna kuahnya mejadi tidak bening, tetapi sedikit keruh. Soto ini berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel, kentang rebus, rebusan telur, potongan wortel dan ketupat.

Seperti halnya soto ayam, bumbu soto Banjar berupa bawang merah, bawang putih dan merica, tetapi tidak memakai kunyit. Bumbu ditumis lebih dulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin hingga harum sebelum dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Rempah-rempah nantinya diangkat agar tidak ikut masuk ke dalam mangkuk sewaktu dihidangkan.

Penjual soto Banjar biasanyan juga menyajikan sate ayam sebagai menu pendamping. Nasi sop adalah sebutan untuk soto Banjar yang dikuahkan ke sepiring nasi.


4. IKAN CUKA 

Cuka atau Ikan Cuko yang biasa disebut seperti itu, adalah Ikan Sisiak sejenis Ikan Tuna kecil di pasar kota Padang, digoreng bumbu dan dikombinasikan dengan bawang bombay, seluruh cabai ditambah bumbu kemudian ditambah dengan cuka asam untuk menghasilkan hidangan gurih.Bawang yang telah dimasak dalam campuran saus dan bumbu yang terasa di lidah,  memasak hidangan ini harus saba karena butuh beberapa tahap seperti menyiapkan bahan, menggoreng ikan kemudian menyatukan semuanya menjadi satu kesatuan sup. Tentu saja setelah memasak Anda akan kagum dengan keunikan rasa yang ditawarkan oleh Cuka.



5. NASI PUTIH


Nasi adalah beras (atau kadang-kadang serealia lain) yang telah direbus (dan ditanak). Proses perebusan beras dikenal juga sebagai 'tim'. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur.


Warna nasi yang telah masak (tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah).

Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi bersama bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi masyarakat di Asia, khususnya Asia Tenggara.


6. TERONG SANTAN 

Terong santan adalah hidangan dengna bahan utama sayur terong yang direbus bersama  santan dengan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabe besar, cabe rawit, jahe, kunyit dan tomat.

7. PELECING SAYUR


Plecing kangkung adalah masakan khas Indonesia yang berasal dari Lombok. Plecing kangkung terdiri dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari Cabai rawit, garam, terasi dan tomat, dan kadangkala diberi tetesan jeruk limau. Sebagai pendamping Ayam taliwang, plecing kangkung biasanya disajikan dengan tambahan sayuran seperti taoge, kacang panjang, kacang tanah goreng, ataupun urap.

Kangkung yang digunakan untuk masakan ini juga sangat khas, tidak seperti tanaman kangkung sayur yang misalnya lazim di Pulau Jawa, tetapi berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu, yang menghasilkan kangkung dengan batangan besar yang renyah.


8. RENDANG 


Rendang atau randang (Jawi: رندڠ) adalah masakan daging dengan bumbu rempah-rempah yang berasal dari Minangkabau. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang menggunakan santan sampai kuahnya kering sama sekali. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.

Rendang dapat dijumpai di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan di berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu rendang berbeda-berda menurut daerah.

Pada 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International.Pada 2018, rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia.

Rendang dimanfaat sebagai bantuan pangan bagi korban bencana alam karena tahan lama dan kandungan gizinya, seperti pada gempa bumi Lombok 2018, gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018, tsunami Selat Sunda 2018, dan banjir Bengkulu 2019.

Bumbu rendang diolah secara fusion untuk makanan seperti spageti, mi, burger, hingga susyi.

SEJARAH
Asal usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatra, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatra dan Semenanjung Malaya.

Sejarawan Universitas Andalas, Prof. Dr. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.

Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).
Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kuah.

Rendang kian masyhur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas. Ketenaran rendang telah membuatnya rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International tahun 2011.

Selain pada acara adat, rendang juga menjadi pilihan menu saat mengolah daging kurban yang melimpah saat hari raya Idul Adha. Rendang juga menjadi makanan yang disajikan khusus untuk hari raya Idul Fitri. Rendang juga telah menjadi salah satu pilihan barang bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Barat sebagai bantuan pangan bagi korban bencana di daerah lain. Hal ini pertama kali dilakukan pada tahun 2016 saat terjadi gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh dan dilakukan pula pada gempa bumi Lombok 2018.


9. AYAM BAKAR TALIWANG 


Ayam Taliwang adalah menu ayam bakar yang terbuat dari ayam kampung muda dengan bumbu cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi goreng, kencur, gula merah, garam dan bumbu lainnya. Ayam Taliwang biasanya disajikan bersama nasi putih hangat, plecing kangkung, taburan bawang goreng dan kacang goreng.

Masakan bernama Ayam Taliwang ini merupakan kuliner yang pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Karang Taliwang. Kemunculan masakan ini pertama kali pada masa perang antara kerajaan Selaparang dan kerajaan Karangasem Bali. Melansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, pada masa itu pasukan dari kerajaan Taliwang di datangkan ke Lombok untuk membantu kerajaan Selaparang berdamai dengan kerajaan Karangasem.

Pasukan dari Kerajaan Taliwang kemudian ditempatkan di suatu wilayah yang diberi nama Karang Taliwang. Pasukan ini bertugas untuk melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar pertempuran yang menelan banyak nyawa dan harta tidak berlanjut. Di dalam pasukan juga terdapat pemuka agama Islam, juru masak dan juru kuda yang semuanya memiliki tugas masing-masing.

Di saat inilah, para juru masak dari kerajaan Taliwang bekerja dengan baik. Mereka senantiasa menyiapkan masakan yang lezat untuk pasukan kerajaan Taliwang. Salah satu masakan tersebut adalah Ayam Taliwang. Juru masak membuat masakan ini dengan memanfaatkan bahan masakan serta bumbu yang ada di sekitar mereka.

Seiring berjalannya waktu, pasukan dari Taliwang dan suku Sasak Lombok saling berbaur. Dari pembauran ini kemudian muncul budaya baru baik itu dalam bersosialiasi mamupun pengolahan makanan yang saling disesuaikan antara pasukan Taliwang dan masyarakat asli Lombok. Dan dari sinilah sajian Ayam Taliwang tercipta.

PERKEMBANGAN AYAM TALIWANG
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa Ayam Taliwang mulai dijual pada masyarakat Karang Taliwang pertama kali oleh seorang ibu bernama Nini Manawiyah. Tak hanya dijual di Karang Tawaling, sajian ayamnya yang dulu diberi nama ayam bebelah tersebut mulai dikenal masyarakat luar daerah seperti halnya Mataram.

Pada tahun 1960, Ayam Taliwang semakin tenar dan dikenal banyak masyarakat. Tak hanya Nini Manawiyah yang menjual sajian Ayam Taliwang, seiring dengan berjalannya waktu masyarakat lainnya juga mulai membuka warung yang menyajikan sajian Ayam Taliwang. Tahun 1970, warung tenda mulai dikenal dan banyak warung tenda yang berdiri di Lombok sekitarnya yang menjual menu utama Ayam Taliwang.

Pada tahun 1980, restoran yang menjual sajian Ayam Taliwang mulai dibuka. Pada tahun itu juga, Ayam Taliwang dinobatkan sebagai kuliner khas Lombok. Dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun, Ayam Taliwang tak hanya dikenal di Lombok sekitarnya saja. Kini, Ayam Taliwang telah dikenal ke seluruh Nusantara dan pemasarannya telah ke berbagai daerah di Indonesia.

10. DOKO-DOKO CANGKUNING

Hampir semua tempat jajanan kuliner khas selama Ramadan di Makassar‎, Sulawesi Selatan, menyajikan kue Roko-roko Cangkuning yang merupakan kue tradisional khas suku Bugis-Makassar. Orang Bugis biasa menyebutnya Doko-doko Cangkuning, sedangkan orang Makassar memanggil dengan sebutan Roko-roko Cangkuning. Kue ini identik dengan balutan daun pisang yang berbentuk kerucut. Kue Roko-roko Cangkuning dijual dengan harga seribu rupiah dan kue ini banyak sekali peminatnya.

Kue yang tidak pernah kurang peminat, dan hampir semua pedagang kue di Kota Makassar menjual Roko-roko Cangkuning karena rasanya yang khas dan baunya yang harum dari balutan daun pisang ini sehingga banyak yang suka. Doko artinya bungkus yang diisi dengan adonan Bugis yang disebut Cangkuning. Karena dibungkus lagi dengan daun, makanya dinamakan Doko-doko Cangkuning.

11. BUBUH INJIN 


Warnanya hitam dengan rasa manis dan gurih yang harmonis. Taburan kelapa di atsanya menambah gurih enak rasanya. Sedikit tambahan es batu bikin rasanya jadi lebih segar. Coba saja!


Bubuh Injin atau yang lebih dikenal dengan istilah bubur ketan hitam ini berasal dari Pulau Dewata. Kalau ditilik lebih seksama tak ada yang membedakannya dengan bubur ketan hitam biasanya. Mungkin hanya penamaannya saja yang berbeda di setiap daerah.

Bubuh Injin ini terbuat dari beras ketan hitam yang dimasak dengan gula merah. Sebagai pelengkap biasanya saat penyajian diberikan areh atau kucuran santan kental yang telah dimasak dengan garam dan juga daun pandan agar wangi. Tapi saya pernah menjumpai bubuh injin di salah satu resto Bali, mereka menyajikan bubuh injin bukan dengan areh melainkan dengan memberikan taburan kelapa yang sudah diparut. Bubuh injin atau bubur injin biasanya disajikan saat di rumah masyarakat Bali ada keramaian, pesta atau kumpul warga.

Agar terasa lebih segar, bubuh injin bisa juga disajikan dengan memberikan beberapa potong es batu sehingga rasanya jadi lebih segar. Tapi kalau yang tidak terlalu suka, bubuh injin pun enak disajikan selagi hangat. Tinggal pilih saja sesuai selera.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

describe some food

spring roll ( lumpia) Lumpia adalah variasi besar makanan pembuka yang digulung atau dim sum yang ditemukan dalam masakan Asia Timur , Asia ...