MERICA
Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin
Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti
minyak lada, minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat,
dan antipiretik. Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan
abad yang lalu. Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada
hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Tanaman ini merupakan
salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia
diekspor ke negara luar. Selain itu, lada mempunyai sebutan The King of Spice
(Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai
280.000 ton. Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji,
tetapi banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekkan untuk
mengembangkannya.Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.
CENGKEH
Cengkeh (Sysyngium aromaticum L Merr & Perry), termasuk dalam famili Myrtaceae dan merupakan
salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Maluku,
kemasyhuran cengkeh dan berbagai jenis rempah Indonesia lainnya sudah dikenal
dunia sejak berabad-abad yang silam.
Definisi Cengkih (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia
aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering
beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia,
banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan
sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di
Indonesia (Kepulauan Banda) danMadagaskar; selain itu juga dibudidayakan di
Zanzibar, India, dan Sri Lanka.
Cengkeh ialah sejenis bunga kering dari tanaman syzygium
aromaticum. Cengkeh memiliki nama lain yakni cloves. Cengkeh memang berupa
bunga dari pohon myrtaceae. Cengkeh dalam keadaan segar berwarna merah ketika
mekar dan berwarna coklat kehitaman apabila dikeringkan, berbentuk seperti
bunga kecil, dan beraroma wangi.
Klasifikasi Tanaman Cengkeh
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Morfologi
Daun
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki
tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki
upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian
ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari
satu daun.
Batang
Batangdari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m.
Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki
cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat
rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan
dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara
batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas
(patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun.
Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).
Akar
Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok
(berasal dari akar lembaga) yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar
tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang
kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan
tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.
Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi
bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut
berguna untuk menghisap makanan
Biji
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5
tahun. Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan
inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat
menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini
dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk
industri, misal rokok.
Bunga
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos
terminalis) dengan tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk
pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas
karena ujung ibu tangkainya selalu
ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai
(pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat
dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus).
Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik
(andoginofor).
Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna
hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena
ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah.
Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna
hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas
bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium,
dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovarium.
Jenis-jenis tanaman cengkeh
Cengkeh di Indonesia dapat digolongkan menjadi 4 yaitu: si
putih, sikotak, zanzibar dan ambon. Dengan pertimbangan bahwa tipe sikotak
mirip dengan zanzibar dan siputih mirip dengan tipe ambon, maka pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri saat ini hanya memusatkan
perhatian pada tipe zanzibar dan tipe ambon, sifat masing-masing tipe cengkeh
itu adalah sebagai berikut:
Cengkeh Si Putih
Cengkeh si putih Daun cengkeh si putih berwarna hijau muda
(kekuningan) dengan helaian daun relatif lebih besar. Cabang-cabang utama yang
pertama mati sehingga percabangan seolah baru dimulai pada ketinggian 1,5 -2 m
dari permukaan tanah, cabang dan daun jarang sehingga kelihatan kurang rindang
mahkota berbentuk bulat dan agak bulat, relatif lebih besar dari sikotak dengan
jumlah pertandan kurang dari 15 kuntum, Bila bunganya masak tetap berwarna
hijau muda atau putih dan tidak berubah menjadi kemerahan, tangkai bunganya
relatif panjang, mulai berproduksi pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun, , produksi
dan kualitas bunganya rendah (Soenardi, 1981) .
Cengkeh Si Kotak
Cengkeh si kotak Daun cengkeh si kotak mulanya berwarna
hijau muda kekuningan kemudian berubah menjadi hijau tua dengan permukaan atas
licin dan mengkilap, helaian daunnya agak langsing dengan ujung agak membulat,
cabang utama yang pertama hidup, sehingga percabangan kelihatan rendah sampai
permukaan tanah. . Ruas daun dan cabang rapat merimbun, mahkota bunga berbentuk
piramid atau silindris, bunganya relatif kecil dibanding dengan si putih
bertangkai panjang antara 20-50 kuntum pertandan, mulai berbunga pada umur 6,5
sampai 8,5 tahun bunganya berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning
saat matang dengan pangkal berwarna merah, adaptasi dan produksinya lebih baik
dari pada si putih tetapi lebih rendah dari zanzibar dengan kualitas sedang
(Danarti & Najiyati, 1991).
Cengkeh Zanzibar
Cengkeh tipe Zanzibar Tipe ini merupakan tipe cengkeh
terbaik sangat dianjurkan karena adanya adaptasi yang luas, produksi tinggi dan
berkualitas baik, daun mulanya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi
hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan hijau pucat memudar pada permukaan
bawah, pangkal tangkai daun berwarna merah bentuk daunnya agak langsing dengan
bagian terlebar tepat di tengah, ruas daun dan percabangan sangat rapat
merimbun, cabang utama yang pertama hidup sehingga percabangannya rapat dengan
permukaan tanah dengan sudut-sudut cabang lancip (kurang dari 45°C) sehingga
mahkotanya berbentuk kerucut, tipe ini mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 6,5
tahun sejak disemaikan, bunganya agak langsing bertangkai pendek ketika muda
berwarna hijau dan menjadi kemerahan setelah matang petik percabangan bunganya
banyak dengan jumlah bunga bisa lebih dari 50 kuntum pertandannya (Soenardi,
1981).
Cengkeh Tipe Ambon
Cengkeh tipe Ambon Tipe cengkeh ini tidak dianjurkan untuk
ditanam karena produksi dan daya adaptasinya rendah kualitas hasil yang kurang
baik, daun yang muda berwarna ros muda atau hijau muda (lebih muda dari
zanzibar), daun yang tua permukaan atasnya berwarna hijau tua dan kasar sedang
permukaan bawah berwarna hijau keabu-abuan, daunnya agak lebar kira-kira 2/3
kali panjangnya, cabang dan daunnya jarang sehingga tampak kurang rimbun,
mahkotanya agak bulat atau bulat bagian atas agak tumpul sedang bagian bawah
agak meruncing, cabang-cabang utamanya mati sehingga seolah percabangannya
mulai dari ketinggian 1,5 sampai 2 m tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5
sampai 8,5 tahun sejak di semai bunganya agak gemuk dan bertangkai panjang
berwarna hijau.
BUNGA LAWANG
Bunga lawang atau Kembang Lawang atau pekak adalah rempah
yang memiliki rasa yang mirip dengan Adas manis. Rempah ini banyak digunakan di
dalam masakan negara-negara Asia. Bunga lawang adalah salah satu bumbu
tradisional masakan Cina yaitu ngo hiong yang terdiri dari lima jenis rempah.
Nama Bunga Lawang dalam Bahasa Tionghoa adalah ba jiao atau bat gok yang
memiliki arti "delapan tanduk", sesuai dengan bentuknya yang memiliki
delapan kelopak. Bunga Lawang mempunyai bau khas yang kuat. Dari asalnya di
Tiongkok, rempah ini mulai diperkenalkan di Eropa pada awal abad ke-17 dan
sejak saat itu mulai meraih popularitas. Minyak yang dihasilkan dijadikan bahan
perisa dalam minuman. Bunga Lawang sebenarnya bukannya bunga, ia adalah buah
yang dihasilkan oleh sejenis pohon kecil. Tinggi pohonnya bisa mencapai 8
meter. Ia mempunyai bunga yang cantik berwarna kuning. Bunga lawang
berkembang-biak melalui biji benih. Buahnya dipetik sebelum ranum dan
dikeringkan dengan bantuan cahaya matahari.
Kegunaan
Bunga lawang dijadikan rempah untuk menjadi penyedap rasa
untuk makanan, sama seperti kulit kayu manis dan bunga cengkih. Bunga lawang
juga banyak dipakai dalam masakan India yang kaya rempah misalnya untuk kari.
Bangsa Thailand, Vietnam, dan Indonesia juga banyak memakai bunga lawang untuk
penyedap masakan. Di Indonesia, bumbu ini digunakan di beberapa daerah yang
memiliki ciri khas masakan berbumbu tajam. Misalnya saja gulai Aceh, Rendang
Minang, masakan Jawa, dan Bali.
Selain menyedapkan masakan, bunga lawang juga memiliki
khasiat kesehatan. Bumbu ini baik untuk mengatasi gangguan pencernaan dan
memiliki fungsi diuretik atau melancarkan saluran kencing. Selain itu digunakan
juga untuk pengobatan tradisional di Asia, contohnya untuk sakit sendi. Bunga
lawang juga sering dimanfaatkan untuk minuman tradisional seperti jamu dan
campuran minum teh, diantaranya adalah minuman teh khas Thailand yang merupakan
campuran teh hitam dan bubuk bunga lawang dan Wedang Pekak, minuman traditional
khas Kabupaten Demak. Teh dari bunga lawang juga bisa dijadikan obat batuk.
Minyaknya juga bisa mengurangi gejala mual-mual bagi ibu yang sedang
mengandung. Kandungan asam shikimat (shikimic acid) dalam bunga lawang membuat
rempah ini dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuat obat antiflu burung,
tamiflu. Hal ini menyebabkan stoknya sempat menghilang dari pasaran dan
harganya melambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar