WIJEN
Wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum
orientalisL.) adalah semak semusim yang termasuk dalam famili Pedaliaceae.
Tanaman ini dibudidayakan sebagai sumber minyak nabati, yang dikenal
sebagai minyak wijen, yang diperoleh dari ekstraksi bijinya. Afrika tropik
diduga merupakan daerah asalnya, yang lalu tersebar ke timur hingga
ke India dan Tiongkok. Di Afrika Barat ditemukan pula
kerabatnya, S. ratiatum Schumach. dan S. alabum Thom., yang
di sana dimanfaatkan daunnya sebagai lalap. S. ratiatum juga
mengandung minyak, tetapi mengandung rasa pahit karena tercampur
dengan saponin yang juga beracun.
Saat ini, wijen ditanam terutama
di India, Tiongkok, Mesir, Turki, Sudan,
serta Meksiko dan Venezuela.
Biji wijen mengandung 50-53% minyak nabati, 20% protein,
7-8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu. Minyak
biji wijen kaya akan asam lemak tak jenuh, khususnya asam
oleat (C18:1) dan asam linoleat (C18:2, Omega-6),
8-10% asam lemak jenuh, dan sama sekali tidak mengandung asam
linolenat. Minyak biji wijen juga kaya akan Vitamin E. Ampas biji wijen
(setelah diekstrak minyaknya) menjadi sumber protein
dalam pakan ternak.
Wijen sudah sejak lama ditanam manusia untuk dimanfaatkan
bijinya, bahkan termasuk tanaman minyak yang paling tua dikenal peradaban.
Kegunaan utama adalah sebagai sumber minyak wijen. Bijinya yang berwarna putih
digunakan sebagai penghias pada penganan, misalnya onde-onde, dengan
menaburkannya di permukaan penganan tersebut. Biji wijen dapat dibuat pasta.
Berbagai tradisi memasak yang memanfaatkan kedelai tersebar mulai dari
kawasan Laut Tengah, seperti Yunani dan Turki,
hingga Jepang dan semenanjung Korea. by:oyot sawo ph
Tidak ada komentar:
Posting Komentar