ORIENTAL BUFFET
Thai beef salad
Salad dari negeri gajah ini memang berbeda dari salad yang
lainnya. Dengan paduan paduan pedasnya cabai, gurihnya kecap ikan, dan asamnya
jeruk nipis bersatu padu dengan segarnya sayur dan daging panggang yang
ditaburi dengan cincangan kacang tanah. Sayuran dalam salad ini jika rajin
dikonsumi bermanfaat untuk menghaluskan kulit.
2. chinese spinach and peanut salad
Bayam Cina dan salad kacang adalah kombinasi "kacang
cuka tua" ( 老醋 花生, lao
cu hua sheng ) dan salad bayam gaya Cina. Kedua hidangan itu keduanya bintang
di restoran Cina lokal dan kadang-kadang orang menyajikannya bersama-sama untuk
menciptakan rasa mulut yang lebih baik.
Untuk memasak kacang cuka, kacang cepat digoreng sampai renyah
dan kemudian ditaburi dengan saus cuka pedas. Kacangnya bermentega dan renyah,
sementara cuka menambah rasa yang enak dan membuat hidangan lebih lezat. Salad
bayam memiliki ide yang sama, dan bayam yang dihaluskan disajikan dengan saus
cuka yang sama. Kedua hidangan disajikan sebagai makanan pembuka sederhana,
atau yang disebut hidangan dingin ( 凉菜, liang cai ), di Cina.
Saus cuka adalah kuncinya. Biasanya menggunakan cuka tua ( 老醋,
lao cu ), cuka hitam berumur Cina yang dekat dengan cuka balsamik. Ide sausnya
juga mirip dengan saus balsamic gaya Italia - cuka dicampur dengan rempah,
minyak, dan rempah-rempah. Tetapi alih-alih menggunakan minyak zaitun dan lada
hitam, yang Cina sering menggunakan kombinasi jahe, bawang putih, kecap, saus
tiram, lada putih, minyak wijen, biji wijen panggang, gula, dan garam. Ini
memiliki nuansa manis dan sedikit gurih, tetapi rasa asam yang menyegarkan
mendominasi rasa.
3. tom yang goong
Tom Yum Goong (tom yum kung) adalah makanan khas Thailand dan Laos. Di Laos soup ini disajikan dengan nasi
dikalangan bangsawan, sedang dikalangan umum dan juga di Thailan disajikan
tanpa nasi.
Rasanya campuran antara asem, pedas juga gurih. Bumbu utama
yang hampir selalu ada adalah daun jeruk nipis,
sereh, bubuk cabe dan saus ikan. Isi didalamnya biasanya Udang (tom yum
goong), atau daging ayam (tom yum kai) atau ikan (tom yum pa) , atau campurannya
daging seaafood (tom yum po thaek).
Warna kuahnya yang kemerahan dan berminyak namun tetap encer memberikan
rasa segar namun sedikit menyengat asem campur pedas. Campuran asem pedas ini
membuat kita tidak cepat neg atau mual ketika menyantapnya, justru makin ingin
menambah, karena pedas dan asam (juga asin) adalah makanan yang merangsang,
yang menimbulkan lidah ingin kembali menikmati meski saat memakannya terasa
pedas, asem dan panas. Disajikan saat panas namun masih bisa diterima lidah,
adalah waktu penyajian yang tepat.
Tom yam (bahasa Thai: ต้มยำ,
IPA: [tôm jām], juga kadang-kadang disebut tom yam atau dom yam) adalah sup
yang berasal dari Thailand. Sup ini merupakan salah satu makanan Thailand yang
terkenal.
Di Thailand, tom yum biasanya dibuat dengan udang (tom yum
goong), ayam (tom yum gai), ikan (tom yum pla), atau makanan laut yang dicampur
(tom yum talay atau tom yum po taek) dan jamur.
4. pho bo
Sup bening dengan kaldu sapi dan isian berupa mi putih dari
beras. Lalu sentuhan daun ketumbar yang aromanya begitu harum menjadi ciri khas
tersendiri dari menu sederhana ini. Pho, demikian sup terkenal asal Vietnam itu
diberi nama. Penggemarnya hadir di berbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Orang Indonesia melafalkan menu ini dengan "poh" sesuai
dengan ejaannya. Benarkah demikian? "Bacanya 'feh', bukan 'poh'
sebenarnya," ungkap Head of Marketing Moi Bistro Yosephine Lawu. Moi Bistro
yang berada di Jalan Gunawarman Nomor 71, Kebayoran Baru, Jakarta, sendiri
terbilang unik. Di tengah menjamurnya restoran dan kedai yang menjual menu khas
Vietnam, Moi Bistro berusaha menawarkan menu otentik Vietnam, termasuk Pho. Di
Indonesia, Pho yang dijual biasanya sudah dicampur MSG untuk menghasilkan kaldu
dengan rasa kuat yang begitu gurih. Jika pun tak memakai MSG, kaldu yang
dihasilkan sudah menggunakan aneka bumbu dan cenderung ada rasa manis. Pho
semacam ini merupakan Pho dari daerah selatan Vietnam. Sementara di Moi Bistro,
Pho yang ditawarkan adalah Hanoi Pho alias Pho yang berasal dari kawasan Hanoi,
utara Vietnam. Nyatanya, asal muasal Pho sendiri begitu sederhana dengan
mengandalkan kaldu bening dari daging sapi. Bumbu-bumbunya juga sederhana,
seperti daun bawang, daun ketumbar segar, dan lada hitam. Seperti dijelaskan
Yosephine, Pho berasal dari provinsi Nam Dinh, di sisi tenggara Hanoi. Pho
disebut-sebut muncul di akhir abad ke-19. Karakter khasnya adalah sup dengan
kaldu sapi, irisan daging sapi, dan mi dari beras. "Pho ini asalnya dari
Vietnam bagian utara," kata Yosephine. Ada beberapa teori sejarah latar
belakang Pho. Satu hal yang pasti Vietnam banyak mendapat pengaruh dari
Perancis, termasuk dalam urusan kulinernya. Maklum saja, negara ini memang
jajahan Perancis. Selain Perancis, kuliner Vietnam juga mendapat pengaruh
China. "Pho dibaca 'feh' karena memang Pho asalnya dari Bahasa Perancis
untuk sup daging," tutur Yosephine. Sup daging ala Perancis yang ia maksud
adalah pot-au-feu. Dari banyak teori asal nama Pho, konon salah satunya Pho
terinspirasi dari menu ini. Jadi, saat di Moi Bistro, jangan heran saat pelayan
merekomendasikan menu dengan melafalkan "feh" bukan "poh"
yang lebih lazim disebut orang Indonesia. Apalagi Pho menjadi salah satu menu
andalan Moi Bistro. Bahkan, seperti dituturkan Corporate Chef Moi Bistro Tiur
Risye Aulia, ada tamu yang berusaha mengoreksi penuturan pelayan saat
mengucapkan "feh" untuk Pho. "Pernah ada tamu yang bilang ke
pelayan, 'Bukan feh tapi poh'," katanya sambil tertawa. Chef Tiur
menjelaskan ciri khas lainnya dari Pho adalah penggunaan daun ketumbar.
Menurutnya, daun ketumbar Vietnam dan Indonesia berbeda. Harum dan rasa daun
ketumbar Vietnam selintasan seperti perpaduan antara daun ketumbar dengan daun
mint. "Jadi kami mesti impor dari Vietnam," katanya. Pho yang
dihidangkan dengan kuah panas sangat cocok dinikmati saat musim hujan ataupun
sedang sakit flu. Konon, orang Vietnam pun menganggap Pho sebagai
"obat" mujarab untuk sakit flu. Di Moi Bistro, Pho tersedia dalam
berbagai pilihan, mulai dari daging sapi atau ayam, juga pilihan bagian daging
sapi. Jika ingin puas, pilih saja Pho Mix dengan harga Rp 80.000 (++). Pho Mix
hadir dalam porsi besar yang berisi mi beras, toge, irisan daging sapi, bakso
sapi, sapi bagian urat, dan sapi bagian iga. Aroma daun ketumbar yang harum
menyeruak dari kepulan panasnya kuah, seakan tengah membangkitkan selera makan.
Rasa kaldu sapi yang begitu halus meluncur di lidah, berpadu apik dengan aneka
olahan daging sapi. Tambahan lagi toge mentah. Semuanya memberi kesan
menyegarkan. Tidak ada kesan berat ataupun rasa bumbu "tajam".
Seporsi besar pun terasa ringan untuk disantap sendiri. Bagi lidah orang
Indonesia, rasa gurihnya mungkin tidak terlalu "menyengat", walau tidak
bisa dibilang hambar. Namun Chef Tiur berbaik hati dengan memberikan tambahan
irisan cabai rawit. Cabai memang mampu memberi tendangan sedikit. Namun, tak
meninggalkan kesan sederhana dari Pho itu sendiri.
5. gai tod takrai
Khao soi atau khao soy (Thai: ข้าวซอย,
dilafalkan [kʰâ: w sɔ̄ːj]; Lao: ເຂົ້າ
ຊອຍ [kʰȁw sɔ́ːj],
Burma: အုန်းနို့ခေါက်ဆွဲ [ʔóʊɴ no̰ kʰaʊʔ sʰwɛ́])
adalah hidangan Chin Haw disajikan secara luas di Myanmar (dikenal sebagai: ohn
no khao swè), Laos dan Thailand utara. Namanya berarti "memotong
beras" dalam bahasa Thai, meskipun mungkin itu hanyalah sebuah korupsi
dari kata Burma untuk mie yang hanya "khao swè" yang dapat
menjelaskan variasi. Secara tradisional, adonan untuk mie beras tersebar di
kain yang direntangkan di atas air mendidih. Setelah mengukus mie lembaran
besar itu kemudian digulung dan dipotong dengan gunting. Lao Khao soi masih
dibuat dengan mie tradisional, dan di beberapa pasar di Luang Namtha dan Muang
Sing pedagang masih memotong mie. Mie yang dipotong secara tradisional ini juga
dapat ditemukan di beberapa tempat di Thailand bagian utara.
6. yam makeua yo
Baba ghanoush (bahasa Arab بابا غنوج bābā ghanūj) adalah
hidangan favorit Levantine terong (terong) yang dihaluskan dan dicampur dengan
berbagai bumbu. Seringkali terung dipanggang atau dipanggang di atas nyala api
sebelum mengupas, sehingga ampasnya lembut dan memiliki rasa berasap. [1] Baba
ghanoush biasanya dimakan sebagai saus dengan roti pita, dan kadang-kadang
ditambahkan ke hidangan lainnya. Biasanya berwarna coklat muda yang bersahaja.
Di Ethiopia, hidangan ini umumnya dikenal sebagai blagadoush.
Mutabbal
Mirip dengan baba ghanoush adalah hidangan Levantine lain
mutabbal (متبل lit. 'dibumbui'), yang juga termasuk tumbuk terong matang dan
tahini, dan dicampur dengan garam, lada, minyak zaitun, dan biji anar. Mutabbal
kadang-kadang dikatakan sebagai versi spanyol dari baba ghanoush.
Kyopolou Bulgaria
Di Turki, meze serupa disebut patlıcan salatası
("terung salad"). [2] Ini dibuat dengan terung tumbuk, minyak zaitun,
jus lemon dan bawang putih; kadang-kadang, tahini, tomat cincang dan lada hijau
juga. Lebih sering, terong dicampur dengan yoghurt, minyak zaitun, dan bawang
putih. Versi dengan potongan terong dapat ditemukan di Turki selatan, terutama
di Antakya. Dalam varietas lain, yang disebut şakşuka atau köpoğlu, terong
panggang dan cincang dan paprika disajikan dengan yogurt bawang putih atau saus
tomat. Yang terakhir ini juga merupakan pembuka terong yang khas di Bulgaria,
di mana ia disebut kyopolou. Hünkarbeğendi adalah hidangan Turki lainnya, yang
merupakan daging kambing atau domba (saat ini juga daging sapi muda) rebus di
mana daging disajikan panas di atas tempat tidur terong. Purée juga mengandung
kaşar cheese, milk and flour.
7. igen no gama ae.
Goma-ae (胡麻和え), kadang-kadang juga dieja gomaae
atau gomae adalah lauk dari Jepang. Makanan ini terdiri atas sayuran dan saus
wijen.
Salah satu jenis yang paling umum dari goma-ae sering
ditemukan di restoran Jepang di Barat yang disajikan dalam bentuk salad bayam,
dicampur dengan saus kacang atau pasta miso dan di atasnya diberikan wijen.
Sering kali gula dan kecap juga digunakan dalam goma-ae. Jenis lainnya adalah
goma-ae dengan menggunakan kacang hijau atau sayuran lainnya.
8. tori no teriyaki
Teriyaki merupakan saus khas Jepang yang memiliki cita rasa
manis. Di Indonesia, saus ini merupakan salah satu saus digemari banyak orang.
Biasanya, saus teriyaki diolah dengan daging sapi ataupun daging ayam. Pada
resep ini, yang akan dibahas adalah chicken teriyaki dengan daging ayam.
Cara memasak hidangan ini sebenarnya tidaklah sulit. Bahan
utama yang digunakan untuk membuat chicken teriyaki adalah dada ayam filet.
Sementara untuk sausnya, dibutuhkan bahan-bahan seperti kecap manis, kecap asin,
dan saus teriyaki. Paduan rasa manis, gurih, dan tidak pedas ini cocok untuk
disantap semua usia.
https://resepkoki.id/resep-chicken-ayam-teriyaki/
Teriyaki (照り焼き, てりやき,
daging masak) adalah cara memasak makanan Jepang yang dipanaskan atau
dipanggang dan dilapisi dengan kecap dan sake/mirin/gula beraroma rasa.[1]
Sewaktu sedang membuat teriyaki, bahan-bahan makanan yang akan dipanggang
dicelupkan dan diolesi dengan saus teriyaki sampai beberapa kali hingga
betul-betul masak. Di Jepang, bahan yang banyak dipakai pada masakan teriyaki
adalah ikan (salem, tongkol, mackarel, trout, marlin), sedangkan di luar Jepang
digunakan berbagai jenis daging (ayam, sapi, babi),[2] atau cumi-cumi maupun
bahan dari ubi konnyaku.
9. onigiri
Onigiri adalah sebuah makanan dari Jepang yang berupa nasi
kepal. Onigiri bisa dibuat dalam berbagai bentuk seperti bentuk
segitiga/kotak/bulat dan berbagai bentuk lainnya, tapi biasanya onigiri
berbentuk segitiga. Dulunya Onigiri cuman sebuah nasi yang dekepal lalu
ditambah dengan garam sebagai penambah rasa, tapi sekarang sudah banyak sekali
jenis jenis onigiri yang ada contohnya onigiri yang ditambahkan dengan nori
(rumput laut kering yang berbentuk lembaran).
Sejarahnya onigiri pertama kali dibuat pada tahun 1987
tepatnya pada jaman Yayoi (zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang pada
abad ke-8 sebelum Masehi sampai abad ke-3 Masehi).
Dahulu kalangan wanita di istana kaisar menyebut Onigiri dengan nama lain Omusubi.
Biasanya Onigiri dibuat untuk bekal makan siang dan juga
untuk bekal untuk piknik, biasanya juga onigiri dibuat untuk dimasukan kedalam
bento (nasi kotak). Tidak seperti makanan Jepang lainnya yang cara makannya
meggunakan sumpit, Onigiri dimakan dengan menggunakan tangan.
10. tang yuan
Ronde (tangyuan) adalah salah satu snack Tiongkok. Ronde
memiliki sejarah yang sangat panjang. Karena bola yang terbuat dari beras ketan
ini saat direbus bisa tenggelam dan mengapung, maka asal mula ronde paling awal
disebut “bulatan mengapung (fu yuanzi)”. Kemudian ada daerah yang mengubah nama
“bulatan mengapung” menjadi yuanxiao. Kebanyakan orang di daerah selatan
terbiasa makan bersama keluarga di pagi hari Tahun Baru Imlek menikmati ronde.
Konon ronde melambangkan tuanyuan (reuni, berkumpul). Makan ronde memiliki
makna di tahun yang baru, keluarga bahagia dan mimpi-mimpi tercapai.
Catatan Sejarah tentang Ronde
Catatan tentang ronde yang paling tua adalah pada dinasti
Song. Waktu itu ronde disebut sebagai “bulatan mengapung”, “bulatan”, “bulatan
manis”. Dari buku Ping Yuan Xu Gao, Sui Shi Guang Ji, Da Ming Yi Tong Fu, ronde
sebagai makanan untuk menyambut hari raya Yuanxiao (Cap Go Meh) pertama
dilakukan pada dinasti Song. Karena tradisi makan ronde saat hari raya
Yuanxiao, sehingga ronde juga disebut sebagai yuanxiao.
Ronde pada dinasti Song merupakan makanan yang mahal dan
berharga. Puisi Jiang Baishi melukiskan hal tersebut, dengan mengatakan bahwa
ronde adalah “zhenpin” (harta).
Sampai di zaman modern, masih ada kisah yang berhubungan
dengan Cap Go Meh. Yuan Shikai setelah menjadi presiden, merasa tidak puas dan
ingin menjadi kaisar. Karena impiannya ini tidak tercapai, ia sangat kecewa.
Satu hari, istrinya ingin makan ronde (yuanxiao). Baru saja mengatakan hal ini,
ia langsung ditampar oleh Yuan Shikai. Sebab “yuanxiao” dengan “yuan xiao”
(Yuan / Yuan Shikai Musnah) berbunyi sama. Sejak itu Yuan Shikai memerintahkan
untuk tidak lagi menggunakan kata “yuanxiao”, tetapi menyebut ronde dengan
“tangyuan”.
Ada juga legenda bahwa hari raya Cap Go Meh berawal dari
dinasti Han. Di kalangan rakyat beredar kabar bahwa Zhou Bo dan Chen Ping telah
menghabisi kekuasaan kubu Lǚ, dan tepat hari itu adalah tanggal 15 bulan pertama.
Kaisar Han Wendi untuk mengenang hari itu, setiap tahun pada tanggal tersebut
turun ke masyarakat untuk bergembira bersama, dan menetapkan hari itu sebagai
hari raya Yuanxiao (Cap Go Meh). Sampai pada zaman kaisar Han Wudi, Sima Qian
memasukkan hari raya Yuanxiao sebagai salah satu hari raya rakyat.
11. num chak kachang
Hampir setiap negara di wilayah Asia Tenggara punya kue yang
mirip dengan kue lapis. Kalau di Kamboja, kue lapis disebut sebagai Num Chak
Kachan. Kue ini salah satu jenis yang paling populer, terkenal karena lapisan
warna yang cantik dan tekstur lembut.
Hampir sama dengan kue lapis lainnya, num chak kachan dibuat
menggunakan tepung beras, gula merah, krim kelapa. Ketika digigit rasanya
manis, lembut dan cocok sebagai teman minum teh.
12. tang zhong
Asal muasal
Roti salah satu makanan berkarbohidrat sebagai pengganti
nasi. Metode pembuatan roti ini sangat beraneka ragam, mulai dari sponge &
dough, straight dough dan no time dough. Dari ketiga jenis metode ini ada satu
metode yang sering digunakan oleh masyarakat Cina yakni Tangzhong dough.
Metode tangzhong berasal dari Jepang kemudian dikembangkan
oleh masyarakat Cina dalam pembuatan mie dan kulit pangsit. Seiring
perkembangan waktu metode ini tak hanya digunakan untuk pembuatan mie dan
pangsit melainan untuk pembuatan roti. Hasilnya memang menakjubkan.
Roti yang terbuat dari metode ini hasilnya sungguh lembut
dan halus. Meski usia roti mencapai tiga hari ia tetap terlihat cantik tanpa
mengering pada bagian tubuh roti sedangkan permukaannya tak sedikitpun
menggempes. Saat dipanaskan dalam microwave selama 10-15 detik roti masih
terasa lembut dan halus.
Metode tangzhong
Pada dasarnya metode tangzhong ini hanyalah pencampuran air
dan tepung berprotein tinggi dengan perbandingan 1:5. Satu untuk tepung dan 5
untuk air. Biasanya saya menggunakan takaran.
1 cup (250 ml) air
1/3 cup (50 gr) tepung terigu
Air yang saya gunakan biasanya saya ganti dengan susu cair
agar roti benar-benar terasa gurih.
Pencampuran air dan tepung ini menggunakan suhu 65°c. Pada
suhu ini gluten dalam tepung akan menyerap kelembaban hingga beragi. Saat
pencampuran terjadi dengan bahan-bahan roti lain kelembaban adonan semakin
meningkat hingga menjadi sebuah roti yang lembut dan pulen.
Teknik
Air dan tepung diolah di atas kompor berapi kecil dengan
suhu 65°c untuk mengetahu suhu panas ini kita bisa menggunakan thermometer
khusus (candi thermometer). Jika tak memiliki cukup menggunakan feeling posisi
api terseting kecil.
Tujuan api kecil ini agar tepung tak mudah hangus pada
adonan paling bawah.Aduk secara perlahan adonan tepung dan air hingga menebal
dan menimbulkan gelembung panas hingga terbentuk bekas garis yang tak mudah hilang selanjutnya
adonan diangkat.
Proses memasak ini membutuhkan waktu 2-3 menit. Setelahnya
adonan bisa didinginkan selama 1 jam. Untuk menghasilkan roti yang cantik
sebaiknya adonan digunakan saat bener-benar sudah dingin
Alternatif
Jika penggunaan air (biasa) digantikan dengan susu cair akan
menghasilkan warna yang berbeda. Dengan air adonan tangzhong hanya memiliki
warna tepung berwarna putih magka atau sedikit transparan kecoklatan sedangkan
menggunakan susu adonan tangzhong cendering berwarna putih susu.
Penyimpanan
Adonan tangzhong bisa di simpan dalam kulkas selama 2-3 hari
dengan penutupan yang rapat agar adonan tak mudah mengering. Untuk penggunaanya
kembali sebelumnya adonan dibiarkan pada suhu ruang terlebih dahulu agar
tekstur tangzong kembali normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar