1. TOMAT
Tomat (Solanum lycopersicum) adalah tumbuhan dari keluarga
Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Tomat sendiri memiliki siklus hidup yang singkat dan memiliki tinggi antara 1
hingga 3 meter. Tomat sendiri memiliki khasiat antara lain mencegah kanker,
karena tomat pada warna merahnya banyak mengandung Lycopene..
Namun di Indonesia sendiri produksinya dari segi kualitas
maupun kuantitasnya sendiri masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh keadaan
tanah pada lahan yang ditanami, sistem pemupukan yang tidak seimbang, gangguan
hama dan patogen, teknis budidaya oleh petani, serta pengaruh iklim dan cuaca
pada tanaman tomat. Salah satu syarat ideal dari tumbuh kembang tomat yakni
curah hujan 750-1250 mm/tahun dan kelembaban relatifnya +/- 25 %.
Tomat yang berukuran besar, berdaging tebal, berbiji
sedikit, dan berwarna merah disebut tomat buah. Tomat yang berukuran kecil
dikenal sebagai tomat sayur dan yang lebih kecil lagi sebesar kelereng disebut
tomat chery dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau hidangan selada.
Jika orang menyebut tomat, asumsinya adalah buah untuk sayuran. Padahal sudah
lama tomat menjadi buah tangan yang siap dimakan atau dibuatjus yang segar
sebagai minuman. Sehingga tomat bukan lagi sebagai buah sayuran, tetapi lebih
dari itu, yaitu dimakan mentah.
2. KALE
Kale adalah jenis sayuran yang berdaun hijau yang tergolong
dalam keluarga kubis seperti brokoli, kembang kol, dan sawi. Seperti
saudara-saudara yang lainnya, kale mengandung berbagai vitamin dan mineral yang
baik untuk tubuh. Satu gelas kale mentah mengandung 33 kalori, 3 gram protein,
2,5 gram serat yang membantu proses pencernaan, vitamin A, vitamin C, vitamin
K, asam folat dan vitamin B yang penting untuk perkembangan otak, asam
alpha-linolenic dan lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung, lutein,
zeaxantin, fosfor, kalium, kalsium, dan seng. Kale terdiri dari berbagai jenis,
ada kale yang berdaun keriting, kale berdaun datar, atau bahkan kale yang
berwarna hijau kebiruan dan masing-masing jenis kale mempunyai rasa yang
berbeda-beda.
3. JAMUR KUPING
Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu
kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai
tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya
makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat
dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang
sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan
miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini
merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua
basidiospora). Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur
kuping.Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar
seperti daun telinga manusia (kuping).
Kandungan nutrisi jamur kuping sendiri terdiri kadar air,
protein, lemak, karbohidrat, serat, abu dan nilai energi sebesar 351 kal. Kandungan lemak di dalam jamur, lebih dari 72% lemak dalam jamur ini termasuk
unsaturated sehingga aman dan sehat jika dimakan. Vitamin di dalam jamur ini
sendiri terdiri atas thiamine (vit. B-1), riboflavin (vit. B-2), niasin,
biotin, vitamin C, dan sebagainya.Sedangkan, kandungan mineral jamur ini
tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa elemen mikro lainnya.
Kandungan serat di dalam jamur berkisar antara 7,4-27,6%.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada jamur kuping per 100 g
yaitu air 14.8 g, energi 284 kkal, protein 9.25 g, lemak 0.73 g, karbohidrat 73
g, serat 70.1 g, ampas 2.21 g. Pada jamur kuping terdapat pula berbagai macam
vitamin dan mineral. Jenis vitamin yang ada dalam jamur kuping ialah thiamin
0.015 mg, riboflavin 0.844 mg, niacin 6.267 mg, asam pantotenat 0.481 mg,
vitamin B6 0.112 mg, dan folat 38 mcg. Sementara itu, mineral yang terkandung
dalam jamur kuping ialah kalsium 159 mg, besi 5.88 mg, magnesium 83 mg, fosfor
184 mg, kalium 754 mg, natrium 35 mg, seng 1.32 mg, tembaga 0.183 mg, mangan
1.951 mg, dan selenium 128 mcg.
Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya
untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka
bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki
khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam
makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun
berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur
kuping juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel
kanker) hingga 80-90% serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan
menghambat proses penggumpalan darah). Manfaat lain dari jamur kuping dalam
kesehatan ialah untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan
pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia), mengobati
penyakit wasir (ambeien), dan memperlancar proses buang air besar.
Jamur kuping juga telah dijadikan sebagai bahan berbagai
masakan seperti sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan
bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa segar dan
kering.
Jamur kuping sering digunakan sebagai campuran sup ini
memiliki rasa yang cukup lezat. Tak heran menjadi jenis makanan yang
digemari semua usia. Terlepas dari itu, jamur kuping sudah dikenal secara luas
sebagai bahan makanan yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun.Manfaat jamur kuping ini telah diketahui sejak ratusan tahun lalu oleh bangsa
Tionghoa. Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi
pengental. Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan
kolesterol.
Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan,
dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering
disebut jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda,
dan rasanya sesuai dengan selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar
(jamur kuping gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi
karena harus diiris kecil-kecil bila akan dimasak. Jamur kuping selain untuk
ramuan makanan juga unuk pengobatan yaitu untuk mengurangi panas dalam, dan
juga mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.
Sedangkan, jika jamur kuping dipanaskan maka lendir yang
dihasilkan memiliki khasiat antara lain
Penangkal / penonaktif racun baik dalam bentuk racun nabati,
racun residu pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir
semua ramuan masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan
menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk
menghambat pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi
juga untuk antikoagulan.
Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah
penggumpalan darah.
Dapat menormalkan tekanan darah, menurunkan kolesterol,
meningkatkan kekebalan tubuh, menguatkan saraf, dapat mengurangi stress,
berfungsi sebagai antioksidan, dan juga antitumor.